Total Tayangan Halaman

Senin, 10 September 2012

Permata Surgaku

Firdaus Ahmad, begitu kami menyebut untuk bayi mungil kami. Meski hanya berumur kurang dari dua kali dua puluh empat jam memberikan nama untuknya sangat penting. Ia akan mengingatkan kami akan surga yang dijanjikan Alloh bagi hamba-hambaNya yang sabar, syukur, dan tawakkal. Betapa tidak selama tiga minggu kami dibuat deg-degan mengenai kesehatannya. Dalam kesempatan merenung di penghujung tafakkur butiran air mata selalu tak terbendung. Kami selalu berusaha memberikan yang terbaik untukmu Nak. Dalam kegelisahan itupun kami selalu mencari informasi ke sana sini untuk kesehatanmu. Tapi semuanya kami kembalikan pada Alloh, Dzat yang maha sempurna dalam penciptaanNya. Pun, dalam penciptaan dirimu Nak. Ibu yakin tidak ada yang meleset dalam pandangan Alloh. Semuanya telah mengikuti sunnatulloh. Bagi kami yang masih hidup di dunia penciptaanmu masih misteri. Kurang dekatnya kami dengan Robb, serta kebodohan dan kelalaian kami dan orang-orang di sekelilingmu mungkin menjadi kabut misteri tersebut. Kehadiranmu benar-benar membuat kami tersadar untuk mengubah semuanya. Niat yang tulus, perencanaan yang matang, ikhtiar yang cukup, dan tawakkal illalloh menjadi Pe eR kami untuk bertindak kelak. Kabut itu musti disingkap. Biar ibu dapat selalu mengingatmu. Walau tak sanggup kulit ibu menyentuhmu. Tak sanggup ibu mengingat penderitaanmu. Insya Alloh, kelak kita kan berkumpul kembali bersama abi, dan kak Hanun. Aaamiin. Malang, 28 April 2008 (Ketika Alloh memanggilmu) Bunda Hanun & Firdaus

Tidak ada komentar:

Posting Komentar