Total Tayangan Halaman

Selasa, 12 Februari 2013

INSTANT LYFE STYLE

Gaya hidup instan tampaknya sudah bisa kita amati dalam banyak hal. Ketika orang ingin cepat kaya tanpa susah payah berusaha maka sangatlah mudah diimingi-imingi keuntungan besar dari investasi, atau pelipatgandaan uang oleh orang "pintar". Walhasil itu hanyalah tipuan belaka. Kejadian ini sudah sering kita baca di media massa. Masyarakat ternyata masih menganut paham "pengeluaran sekecil-kecilnya untuk mendapatkan keuntungan sebesar-besarnya" - dimana ini adalah paham kapitalisme. Percayalah bahwa sebaiknya kita memang melalui proses hidup ini secara wajar-wajar saja. Akan banyak pelajaran dan hikmah yang bisa diambil dari sebuah proses kehidupan. Kuncinya adalah kesabaran. Sabar ketika mendapat ujian dan cobaan, sabar dengan kecukupan harta dan waktu. Gaya hidup instan juga kita amati dari cara orang makan. Saat ini orang begitu mempunyai sedikit waktu untuk benar-benar menikmati makanan. Padahal Alloh SWT menciptakan enzim pencernaan di sepanjang saluran pencernaan manusia agar dapat mengolah makanan dengan baik. Tapi kita benar-benar tidak memberikan kesempatan enzim-enzim itu bekerja sebagaimana mestinya. Jangankan mengunyah makanan sampai 30 kali, sampai 5 kali pun mungkin kita tidak punya waktu. Walhasil, berbagai macam penyakit sumbernya adalah dari makanan. Bisa dari bahannya, cara memasak, ataupun alat memasak. Keberadaan makanan instanpun dirasakan membantu kita dalam menyediakan makanan untuk anak-anak kita. Tak jarang kulkas berisi makanan yang siap goreng, siap rebus. Sangat membantu ibu. Tapi sekali lagi kita harus bersabar. Dalam menyediakan waktu untuk memasak dan memilih makanan sehat. Walhasil saat ini penyakit kanker pada anak banyak ditemukan. Akhirnya kita dipaksa untuk bersabar ketika kita sudah menerima akibatnya. Barulah kita sadar bahwa sabar haruslah dimulai ketika kita melakukan sesuatu untuk menunaikan hajat bukan hanya saat pertama kali musibah itu datang. Tentu saja saya tidak hendak mengajak pembaca ber "slow motion". Karena sabar sendiri menuntut kita selalu bergerak. Ordinary Move. Gerakan yang menyatu dengan gerakan alam yang selalu bertasbih dan tunduk pada penciptanya. Alloh SWT. Wallohu a'lam bi shshowab

Kamis, 20 September 2012

bazarroeparoepa: Green Mommy Shop

 Untuk mom yang peduli kesehatan keluarganya dan peduli pada lingkungannya..telah hadir produk EcoCare yang support kita untuk ber Green Life Style. Yuk kita coba bergaya hidup sehat !!
bazarroeparoepa: Green Mommy Shop: Go Green !! itulah salah satu solusi mengatasi masalah kesehatan dan lingkungan di bumi saat ini..Kita bisa memulai dari hal-hal kecil yang...

Selasa, 18 September 2012

Pembantu di Rumah Kita

Keberadaan Pembantu Rumah Tangga (PRT) menjadi sangat penting ketika suami istri bekerja. Terkadang kita memerlukan jasa penyalur pembantu. Pada 2006 saya pernah menggunakan jasa penyalur yaitu http://sitiari.blogspot.com untuk mendapatkan pembantu. Alhamdulillah dapat dan bertahan 8 bulan.Setelah itu Alhamdulillah saya mendapatkannya dari mulut ke mulut atau lewat teman-teman..Kadang pula PJTKI bisa menempatkan beberapa calon TKW di rumah-rumah untuk PKL, namun saya belum pernah memanfaatkan kondisi demikian. Ibaratnya pembantu gonta ganti tidak usah membuat kita sedih. Kita lalui saja semuanya pasti bisa berjalan. Introspeksi perlu dilakukan memang. Tapi kalau dari segi hubungan kita dengan pembantu selama ini tidak ada masalah berarti hubungan kita dengan sang Khaliq yang perlu dievaluasi. Sudah dekatkah kita denganNya ? sudahkah kita memeuhi seruanNya? Demikian nasehat seorang kawan kepadaku.

Senin, 10 September 2012

Permata Surgaku

Firdaus Ahmad, begitu kami menyebut untuk bayi mungil kami. Meski hanya berumur kurang dari dua kali dua puluh empat jam memberikan nama untuknya sangat penting. Ia akan mengingatkan kami akan surga yang dijanjikan Alloh bagi hamba-hambaNya yang sabar, syukur, dan tawakkal. Betapa tidak selama tiga minggu kami dibuat deg-degan mengenai kesehatannya. Dalam kesempatan merenung di penghujung tafakkur butiran air mata selalu tak terbendung. Kami selalu berusaha memberikan yang terbaik untukmu Nak. Dalam kegelisahan itupun kami selalu mencari informasi ke sana sini untuk kesehatanmu. Tapi semuanya kami kembalikan pada Alloh, Dzat yang maha sempurna dalam penciptaanNya. Pun, dalam penciptaan dirimu Nak. Ibu yakin tidak ada yang meleset dalam pandangan Alloh. Semuanya telah mengikuti sunnatulloh. Bagi kami yang masih hidup di dunia penciptaanmu masih misteri. Kurang dekatnya kami dengan Robb, serta kebodohan dan kelalaian kami dan orang-orang di sekelilingmu mungkin menjadi kabut misteri tersebut. Kehadiranmu benar-benar membuat kami tersadar untuk mengubah semuanya. Niat yang tulus, perencanaan yang matang, ikhtiar yang cukup, dan tawakkal illalloh menjadi Pe eR kami untuk bertindak kelak. Kabut itu musti disingkap. Biar ibu dapat selalu mengingatmu. Walau tak sanggup kulit ibu menyentuhmu. Tak sanggup ibu mengingat penderitaanmu. Insya Alloh, kelak kita kan berkumpul kembali bersama abi, dan kak Hanun. Aaamiin. Malang, 28 April 2008 (Ketika Alloh memanggilmu) Bunda Hanun & Firdaus

Kamis, 02 Agustus 2012

Liburan Fun tidak Harus Mahal

Libur telah tiba libur telah tiba hatiiku gembira.. Liburan pasti merupakan saat yang ditunggu-tunggu oleh anak kita. Bagaimana agar liburan yang ditunggu-tunggu itu menjadi saat-saat menyenangkan dan berkesan bagi anak ? Agaknya kita perlu mendiskusikan mengenai rencana mengisi liburan dengan anak kita. Mau ikut kegiatan apa ? Dimana ? naik apa ? Tentu saja hal ini harus disesuaikan dengan jadwal ayah bunda serta kondisi keuangan rumah. Dan ternyata berlibur yang menyenangkan tidak harus mahal loh.. yah mungkin perlu sedikit energi saja. Ketika liburan lalu kebetulan ada acara keluarga di Kediri saya tawarkan kepada mbak Hanun : mau naik apa ke Kediri nanti, travel ? kereta ? bis ? Maklum karena jam terbang saya juga belum sejauh itu. Dia memilih kereta dengan harga tiket Malang - Minggiran Rp. 5500. Kalau untuk bertiga itu sangat hemat. Tapi kami harus rela antri mulai jam 3.30 dini hari pada hari yang sama ketika mau pergi. Nah ini yang memerlukan energi. Di dalam kereta kami benar-benar menikmati suasana kereta ekonomi itu. Alhamdulillah suasana di kereta tidak seburuk yang saya bayangkan sebelumnya. Gambaran banyaknya penumpang yang hanya bisa mendapatkan tempat untuk 2 alas kakinya terhapus sudah. MEskipun orang yang lalu lalang berjualan masih banyak tapi suasana di dalam kereta masih cukup nyaman koq. Beberapa kali pedagang asongan meletakkan makanan, snack, mainan, buku ke pangkuan penumpang termasuk pangkuan mbak Hanun. Berkali-kali itu pula dia kaget "hah apa ini koq banyak sekali ditaruh di aku.." Kami cuma tersenyum saja melihat keheranan anak kami. Tampaknya dia ingin membeli makanan dan barang-barang itu. Alhamdulillah dia bisa mengerti bahwa tidak semuanya harus dibeli..kita pilih yang baik dan kita butuhkan saja..Tapi kalau dihitung-hitung lebih banyakan belanja di kereta daripada harga tiket kereta itu sendiri. Lebih kurang 4,5 jam anak kami bersosialisasi dengan penumpang lainnya dan menyanyi akhirnya kami tiba di Stasiun Minggiran. Alhamdulillah pakde sudah menjemput. Akhirnya sampailah kami di rumah paman. Terima kasih keretaku..